Tuesday, May 22, 2018

Analisa Kampanye Sosial Marketing

Markus Wesly Suebu
MKT 20-3C / 16130203506
1.     Kampanye pemasaran sosial penting adanya karena melalui kampanye sosial ini, perilaku masyarakat di suatu area tertentu dapat dimanipulasi demi kebaikan individu anggota masyarakat tersebut dan juga secara kolektif. Dengan melakukan kampanye pemasaran sosial, kebiasaan dan perilaku masyarakat dapat didorong untuk mengadopsi kebiasaan atau perilaku baru; yang lebih positif, menghindari perilaku-perilaku yang berpotensi membahayakan, memodifikasi perlaku masyarakat yang sudah ada dan berkembang, serta mendorong masyarakat untuk meninggalkan perilaku-perilaku yang bersifat negatif. Hal hal tersebut ditunjukan demi menciptakan kondisi kehidupan bersama yang lebih baik di tengah masyarakat suatu daerah. Melalui kampanye pemasaran sosial, masyarakat didorong untuk secara bersama-sama memperbaiki suatu masalah yang sedang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat itu sendiri.
Dari sisi keuntungan yang didapat perusahaan/produsen adalah menggalakkan kesadaran masyarakat akan keberadaan merk/perusahaan itu sendiri, membangun citra yang baik dari merk/perusahaan di benak masyarakat sebagai konsumen dan potensial konsumen serta dapat memicu sikap loyal dari masyarakat terhadap merk/perusahaan tersebut.

2.     Kasus 1 : JUJURisme
JUJURisme adalah gerakan dari kelompok organisasi masyarakat yang bertujuan untuk ‘menularkan’ sikap jujur dan bersih ke semua orang dan lembaga dalam memerangi tindakan korupsi yang kian menjadi budaya masyarakat Indonesia. Organisasi ini berdiri sejak 7 Juli 2012 dan menggunakan beberapa platform media sosial dalam berkampanye yaitu Facebook ,Twitter dan Blogspot.



Markus Wesly Suebu
MKT 20-3C / 16130203506
Menurut saya, kampanye yang dilakukan kelompok organisasi masyarakat ini tergolong kurang sukses jika melihat dari lamanya kampanye ini dijalankan. JUJURisme dimulai dari tahun 2012 dan hingga 6 tahun lamanya berjalan, menurut saya kampanye ini kurang mendapat perhatian masyarakat, padahal kampanye ini mengangkat ramai dibicarakan dan cukup menyita atensi masyarakat Indonesia. Kurangnya perhatian masyarakat akan kampanye ini dapat dilihat dari jumlah pengikut di berbagai media sosialnya, seperti di jejaring Twitter, jumlah pengikut @JUJURisme hingga kini hanya sebanyak 67 pengguna, dan pada jejaring Facebook yang jumlah pengikutnya hanya berjumlah 103 pengguna. Hal ini menurut saya diakibatkan oleh kurang aktifnya penggerak kampanye ini untuk berkomunikasi dengan masyarakat/netizen sehingga kurang meng-engage target audience, terlihat dari jumlah tweet di Twitter yang hanya berjumlah 223 tweets dan post di Facebook yang hanya berjumlah 13 post, sejak dibuat pada tahun 2012 silam.

Kasus 2 : #BijakBersosmed
:toplogo.png
#BijakBersosmed adalah kampanye gerakan masyarakat yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia menggunakan media sosial secara bijak, sehat dan positif. Gerakan ini menggunakan platform media sosial Facebook, Twitter dan Instagram dalam mengadakan kampanyenya. Menurut saya, gerakan kampanye ini terbilang sangat sukses, terlihat dari jumlah pengikut di masing-masing media platform media sosialnya, seperti di Facebook, jumlah pengikutnya kini mencapai 17.670 pengguna, di Instagram sebanyak 6.491 pengguna dan di Twitter yakni sebanyak 899 pengguna. Kampanye #BijakBersosmed secara aktif terus berkomunikasi dengan pengikutnya dan kerap kali mengadakan social gathering seperti “kopi darat” secagai ajang saling berkumpul antar sesama pengikutnya. Pengguna tagar (#BijakBersosmed) juga menjadi kunci agar kampanye ini dapat menarik atensi masyarakat secara umum.


Catatan pribadi di dalam kelas                                     https://weslysuebu.blogspot.co.id

No comments:

Post a Comment